Friday, August 30, 2013

makalah biji


MAKALAH
STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II
BIJI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPkVPc80wDlWy8X51AgncF4JRf2JY1ANT0pmMCRDsBnMHfhMb0y5yCFZnsNUh39fwUPt5ipV0t9hccNo0XkJixGtNw5cWogNguAsQB5kmflsieslO-9rc2g_8Dr1H8Io09D_3XGqhNrQs/s320/seeds.png
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK VI
1.    ZULKIFLI
2.    ALUN RANDINI
3.    IRMA EFENDI



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2011

KATA PENGANTAR

               Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makala ini tepat pada waktunya.
            Dalam penyajian laporan ini kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan kata ataupun isi dari makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga sewajarnyalah laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
            Kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah membimbing kami. Saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan laporan-laporan selanjutnya.


                                                                                           Palu,  September  2011

                                                                                                    Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
      Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia. Mempunyai biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon tumbuhan baru atau lembaga. Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya. Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai bagian – bagian tertentu. Namun dalam biji dikotil dan monokotil jumlah dan bagian – bagian tersebut tidak selalu sama. Apa sajakah bagian – bagian penyusun biji pada umumnya? Serta bagian apa yang membedakan biji monokotil dan dikotil? Dalam proses perkembangbiakan biasanya biji mengalami proses yang dinamakan perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Bagaimanakah proses perkecambahan itu? Akan kita bahas pada bab selanjutnya.
      Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.
      Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan embrio dan biji
      Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm berkembang disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya seperti jaringan dinding bakal buah yang berkembang menjadi jaringan buah.
      Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).

2.2  Bagian Biji Sebelah Dalam
a.      Selaput biji (arillus)
                 Selaput biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus). Salut biji ada yang berdaging, misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada biji rambutan. Serta ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala.
b.     Kulit biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji. Pada umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.
Ø  Lapisan kulit luar (testa).
Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda misalnya merah, biru, pirang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, dan ada pula yang mempunyai bentuk keriput.
Ø  Lapisan kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari. Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.

c.      Sayap (ala) dan Rambut (coma)
Berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin. Misalnya pada biji kelor. Selain sayap ada juga beberapa tumbuhan yang memiliki rambut atau bulu halus yang berasal dari penonjolan sel-sel kulit luar biji. Bulu halus ini memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Misalnya pada biji kapas.
2.3 Bagian biji sebelah dalam
Pada bagian bij sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar embrio (radicula), batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji. Bagian ini terdapat di dalam kulit biji. Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga. Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap makanan dari putih lembaga. Batang lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil. Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon. Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang disebut plumula.

           Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji. Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi oleh sel sperma. Perisperma merupakan putih lembaga luar. Bagian ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.

2.3  Perkecambahan  
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu :
a. Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis
b. Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis
c.Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem. Berdasarkan letak kotiledonnya  perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Perkecambahan Epigeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya pada perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah.
2. Perkecambahan Hypogeal
Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung.
Urutan proses perkecambahan:
1. Masuknya air ke dalam biji atau imbibisi
2. Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan   makanan dalam kotiledon / endosperm
3. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio.
4.Embrio tumbuh dan berkembang
 Bagian – bagian perkecambahan :
a. Radikula adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk menyokong dan menyuplai bahan – bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya.
b. Kotiledon adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan dan asimilasi.
c. Cauliculus adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang.       Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon.
d.   Testa adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji.











BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Adapun kesimpulan dari hasil pembahasan yaitu:
1.      Biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama.
2.      Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm berkembang disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya.
3.     Bagian biji sebelah luar terdiri dari selaput biji, kulit biji, sayap dan bulu.
4.     Bagian biji sebelah dalam terdiri dari lembaga dan bagian-bagian lembaga yaitu akar lembaga, batang lembaga dan keping biji (cotyledon).
5.     Perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya dibagi menjadi 2, yaitu :
Perkecambahan epigeal
Perkecambahan hipogeal

6.     Bagian – bagian perkecambahan :
Radikula
Kotiledon
Cauliculus
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon 
Testa








DAFTAR PUSTAKA
Hidajat,b.estiti. 1994. Morfologi Tumbuhan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan  direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru. Bandung.

Tjitrosoepomo, Gembong.1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Pres. Yogyakarta.


No comments:

Post a Comment